Jalan tol atau tax on location adalah jalan yang mana para penggunanya dikenakan biaya untuk melintasinya sesuai tarif yang berlaku. Ada banyak jalan tol di Indonesia, salah satunya yang sedang dalam proses pembangunan adalah tol Solo Jogja Kulonprogo yang bertujuan memperlancar lalu lintas, meningkatkan pelayanan distribusi dan menjadi jalur wisata antara dua daerah, Solo dan Jogja.
Diluar daripada pro kontra tentang adanya jalan tol ini, namun yang bisa didapatkan oleh masyarakat secara umum dan pemerintah secara khusus dalam pembangunan jalan tol Solo Jogja Kulonprogo di antaranya adalah pengembangan wilayah dan peningkatan ekonomi, peningkatan mobilitas dan aksesibilitas orang dan barang, penghematan biaya dan waktu perjalanan.
Hal tersebut juga selaras dengan apa yang disampaikan oleh Pemerintah berkenaan dengan rencana pembangunan jalan Tol Solo Jogja ini, yakni didasarkan pada tiga aspek pertimbangan. Pertama, untuk meningkatkan aksesibilitas, konektivitas dan kapasitas jaringan jalan antara Provinsi Jateng dan Daerah Istimewa Yogyakarta.
Aspek kedua, sebagai salah satu alternatif solusi mengurai kemacetan dari penggunaan jalan di wilayah Solo dan Jogja serta ketiga untuk meningkatkan aksesibilitas daerah untuk mendorong minat swasta dan masyarakat dalam rangka pengembangan wilayah.
Tahapan Pembangunan Tol Solo Jogja
Pembangunan jalan tol Solo Jogja Kulonprogo termasuk dalam Proyek Strategis Nasional atau PSN jalan tol dengan realisasi terbesar pada tahun 2022 ini. Jalan tol ini memiliki ruas sepanjang 96,57 kilometer dan merupakan jalan tol pertama yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Pembangunan jalan tol satu in dilakukan melalui tiga tahapan pembangunan yakni tahap pertama sepanjang 49,25 kilometer untuk ruas Solo Purwomartani dengan konstruksi selesai pada kuartal 1 tahun 2024, uji laik operasional pada kuartal 2 tahun 2024 dan akan resmi beroperasi pada kuartal 3 tahun yang sama. Tahap kedua ruas SS Purwomartani JC Sleman sepanjang 38,13 km dan tahap ketiga ruas JC Sleman Purworejo sepanjang 8,75 km.
Hingga bulan Agustus tahun 2022 progres pembebasan lahan Tol Solo Jogja Kulonprogo seksi 1 yang membentang dari Surakarta sampai Purwomartani, Kalasan, Sleman sudah mencapai 45%. Progres konstruksi jalan tol ini seksi 1 sudah mencapai 40,2% dan pembebasan lahan pada tahan 1 terus mengalami peningkatan, dari total kebutuhan sebanyak 7.800 bidang, sampai sekarang sekitar 3.300 bidang yang dibebaskan.
Manfaat Jalan Tol Solo Jogja Kulonprogo
Jalan bebas hambatan ini diproyeksikan sebagai jalan penghubung Ibu Kota Jogja dengan Kota Solo sehingga memudahkan akses menuju destinasi pariwisata nasional seperti Candi Prambanan. Lebih dari itu, jalan tol ini juga mempersingkat waktu perjalanan masyarakat yang akan menuju ke Bandara Internasional Yogyakarta.
Selain itu pembangunan jalan tol ini juga mempunyai peran yang cukup penting dalam memberikan kontribusi signifikan bagi peningkatan perekonomian masyarakat pada segitiga emas sektor pariwisata adalah Joglosemar atau Jogja-Kulonprogo, Solo dan Semarang.
Jalan tol ini adalah bagian dari jaringan Jalan Tol Trans Jawa bagian Selatan Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian Pulau Jawa dengan menambahkan kapasitas jaringan jalan, serta menurunkan biaya transportasi dan logistik melalui satu jaringan tol yang terintegrasi.
Dengan adanya tol Solo Jogja ini maka wisatawan yang akan berlibur di Jogja bisa bermalam di Solo bahkan berkuliner di Semarang dengan kemudahan akses tersebut. Pembangunan tol ini diharapkan bisa memberikan peningkatan pengembangan pariwisata sebagai efek dari adanya KSPN Candi Borobudur dan kawasan pariwisata lain seperti Candi Prambanan dan wisata makanan khas Kulonprogo.
Biaya Pembangunan Tol
Pembangunan jalan tol Solo Jogja menuju Bawean dan Kulonprogo diperkirakan memakan biaya hingga puluhan triliun rupiah. Berdasarkan situs resmi Badan Pengatur Jalan Tol, dua ruas jalan tol di Jogja baik jalan tol jogja bawen sepanjang 77 km dan jalan tol solo jogja kulonprogo sepanjang 91, 93 km. Adapun nilai investasi untuk Jogja Bawean diproyeksikan sebesar 13,56 triliun dan untuk tol Solo Jogja Kulonprogo sebasar 20, 46 triliun.
Keunikan Lain Jalan Tol Solo Jogja
Nah, selain beberapa poin dari ulasan di atas ada juga beberapa serba serbi menarik lain yang perlu diketahui dari jalan Tol Solo Jogja ini. Apa saja itu? Yuk simak terus ulasannya di bawah ini!
1. Memperhatikan Kearifan Lokal
Selain memperhatikan aspek fungsional dan pemanfaatannya, ternyata pembangunan jalan tol ini juga memperhatikan kearifan lokal hingga cagar budaya. Pemerintah dalam hal ini, sangat memperhatikan bangunan bersejarah, situs-situs cagar budaya dan purbakala yang berada di wilayah di Jogja dan akan turut serta memperhatikan dan melestarikan yang ada di sekitarnya khususnya garis imajiner yang berada di Jogja.
Dan salah satu contoh menyesuaikan desain jalan tol yang pernah dilakukan di wilayah Jawa Tengah adalah adanya rekayasa konstruksi jalan tol yang semula at grade menjadi elevated atau melayang untuk menghindari situs Yoni yang ada di Desa Keprabon, Kecamatan Polanharjo, Klaten, Jawa Tengah.
2. Menggunakan Konstruksi at Grade
Mengapa dipilih konstruksi secara at grade? Sebab, konsep at grade dipilih dengan mempertimbangkan aspek lokasi dan kondisi lahan sekitar pembangunan yang cenderung landai. Selain itu, konstruksi jenis at grade juga dipilih karena dianggap paling sesuai dengan kondisi alam Jogja yang sulit diprediksi karena adanya potensi likuifaksi, sesar serta terletak dekat gunung Merapi.
3. Pertimbangan Pemilihan Alternatif Trase Jalan Tol
Dalam pembangunan trase jalan tol Solo Jogja terdapat beberapa aspek pertimbangan diantaranya analisis traffic, kontur, biaya, ketersediaan lahan, kondisi masyarakat setempat yang meliputi sosial dan budaya, rekomendasi pemerintah daerah dan persetujuan dari Badan Pengatur Jalan Tol Kementerian PUPR.
Berdasarkan pertimbangan aspek di atas, maka diusulkan beberapa alternatif trase sebagai trase basic design. Trase pilihan untuk ruas tol Solo Jogja adalah trase yang paling ideal, dengan beberapa pertimbangan yang antaranya adalah:
- Minimnya kemungkinan dihadapkan dengan tantangan topografi pegunungan, kawasan hutan lindung atau cagar alam, dan potensi masalah geoteknik lainnya.
- Arahan Pemerintah yang mengharapkan ruas jalan tol memberikan multiplier effect untuk wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah.
- Penyelarasan rencana pembangunan jalan tol harus selalu dengan rencana pembangunan daerah serta memaksimalkan pemanfaatan tanah nasional atau tanah milik pemerintah.
Nah, itulah beberapa serba serbi menarik Tol Solo Jogja Kulonprogo. Semoga artikel singkat dari Antareja Tour ini memberikan manfaat untuk pembaca sekalian. Ingin informasi berwawasan lainnya? Yuk kunjungi dan ikuti terus situs Kami!