Museum Jenderal Soedirman; Saksi Bisu Perjuangan Pahlawan Sejati

Siapa yang tidak kenal dengan Jenderal Sudirman? Seorang pahlawan yang terkenal karena kegigihannya dalam memperjuangkan Nusantara tercinta dibawah cengkraman para penjajah. Dengan kepiawannya dalam berstrategi membuat para penjajah terpukul mundur dan Indonesia dapat merdeka hingga detik ini. Maka sudah sepatutnya kediaman beliau disulap menjadi museum Jenderal Soedirman guna mengenang berbagai jasa serta pengorbanannya.

Sejarah Museum Jenderal Soedirman

Pada mulanya museum ini merupakan tempat kediaman Jenderal Soedirman bersama keluarga. Museum yang biasa disebut dengan Museum Sasmiraloka ini (bahasa jawa, yang bermakna mengenang/mengingat) saat masa penajajahan belanda dipakai sebagai rumah dinas pejabat keuangan. Saat Indonesia telah merdeka barulah rumah ini beralih menjadi rumah kediaman Jenderal Soedirman.

Sebelum menjadi sebuah museum, banyak kisah dan sejarah yang ditulis disanan, dengan keringat dan darah para pahlawan Indonesia. Belanda pernah menggunakan bangunan satu ini sebagai markas informasi pada saat Agresi Militer II. Pernah pula digunakan sebagai basecamp Markas Komando Militer Yogyakarta. Baru pada tanggal 17 Juni 1968 gedung ini menjadi Museum angkatan Darat.

Museum Jenderal Soedirman. Sumber: kemuseum.com
Museum Jenderal Soedirman. Sumber: kemuseum.com

Mengenal Jenderal Soedirman

Sudirman kecil lahir pada tanggal 24 Januari 1926 di kota Purbalingga, tepatnya di desa Rembang Bantarbarang. Dulu Sudirman pernah mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School, Taman Siswa dan MULO Wiworotomo, HIK Muhammadiyah, Solo. Tidak hanya itu, beliau pernah berguru kemiliteran kepada Suwardjo Tirtosupono yang merupakan lulusan Akademi Militer Belanda.

Sejak kecil telah terlihat pribadi Soedirman serta kepemimpinannya yang berbudi luhur dan sangat baik. Ini bisa terlihat ketika beliau sedang memimpin Kepanduan Karisidenan di Banyumas, beliau sangat disegani oleh masyarakat dan anggota militer yang lain. Selain itu beliau pernah diamanahi menjadi Wakil Majelis Pemuda Muhammadiyah dan kepala HIS.

Beliau pernah menjabat sebagai Komandan Divisi V/TKR Purwokerto, Jawa Tengah. Saat itu beliau langsung memimpin pertempuran Ambarawa. Dengan taktik cerdas Soedirman berupa Supit Udang berhasil memukul mundur tentara sekutu yang dilengkapi dengan senjata modern serta sangat canggih dimasanya. Ini terjadi selama kurang lebih 4 hari 4 malam.

Taktik beliau yang paling dikenal ialah taktik perang gerilya. Saat itu ada peperangan Agresi Militer Belanda II, dan ibukota Indonesia yang kala itu Yogyakarta telah jatuh di tangan Belanda. Dalam situasi genting tersebut, Soedirman tercetuslah sebuah gagasan strategi perang yang kita kenal saat ini dengan sebutan taktik perang gerilya. Dengan kehendakNya, Indonesia dapat merebut kembali ibukota.

Sebagai bentuk penghormatan serta kegigihannya dalam berjuang menjadikan Soedirman sebagai pahlawan tangguh tak kenal takut, dibangunlah sebuah museum yang tepat berada di kediaman beliau dengan nama Museum Sasmitaloka Panglima Besar Jendral Soedirman. Museum yang dilengkapi dengan mebel kayu jati yang kokoh, dengan lantai rumah yang masih orisinil menjadikan suasana museum sangat khas dan sangat nyata.

Jenderal Soedirman, Pahlawan Sejati. Sumber: voi.id
Jenderal Soedirman, Pahlawan Sejati. Sumber: voi.id

Tata Letak dan Ruang Museum Jenderal Soedirman

Bila dihitung secara keseluruhan museum ini mempunyai 14 ruang yang berisikan aneka ragam koleksi yang tidak sama. Bila membandingkan dengan bangunan rumah masa kini, bangunan museum ini tampak lebih lebar dan mentereng. Untuk lebih detail, simak penjalan dibawah ini.

1. Ruang Tamu

Seperti rumah kebanyakan, museum ini juga memiliki ruang tamu. Desain yang diusung salam museum ini yaitu sederhana dan minimalis, sehingga tidak heran bila pada ruang tamu hanya ada satu meja, kursi dengan lampu gantung. Jenderal Sudirman menyukai kederhanaan dan kenyamanan. Maka masuk akal bila tamunya juga dibatasi.

2. Ruang Santai

Ketika sedang merundingkan suatu kesepakatan serta strategi perang, maka ruang santai ialah ruang yang tepat untuk itu. Tidak jarang Sudirman menjadikan ruang santai sebagai bahan diskusi. Beberapa koleksi milik Sudirman dipamerkan di ruang santai, seperti radio kuno merk Philips dan peralatan pecah belah kepunyaan beliau.

3. Ruang Kerja

Apabila Jenderal Sudirman hendak melaksanakan tugas-tugas perkantoran dan segala urusan kebijakan TNI kala itu, ia biasa habiskan waktu di ruang kerja. Barang-barang antik peninggalan zaman dulu milik jenderal Sudirman diantaranya meja kerja, meja kursi, pesawat telepon, replika keris, senapan, dan piagam penghargaan serta tanda jasa sebagai Pahlawan nasional untuk Jenderal Sudirman

4. Ruang Istirahat

Ruang Menerima Tamu. Sumber: gudeg.net
Ruang Menerima Tamu. Sumber: gudeg.net

Seperti namanya, yaitu ruang istirahat. Ini adalah tempat beristirahatnya Jenderal Sudirman dari berbagai hiruk-pikuknya dunia. Dengan tempat tidur yang sederhana ini tetap membuat penghuni rumahnya aman dan nyaman. Ada beberapa koleksi yang dipamerkan disana seperti patung lilin, meja dan kursi, pakaian tradisional yang biasa di gunakan beliau dalam keperluan tertentu, mesin jahit kesayangan Ibunda Jendral Sudirman dan lukisan.

5. Ruang Sekretariat

Ruangan satu ini biasan menyimpan barang serta koleksi sejarah, yang pastinya memiliki keterkaitan dengan jabatan Jenderal Sudirman selama masih hidup. Dan pula 1 set meja dan kursi yang di gunakan beliau untuk bekerja, ada pula foto saat Jendral Sudirman di sumpah anggota Pimpinan Tentara.

Lokasi Museum Jenderal Sudirman

Museum ini berada di kota Yogyakarta, tepatnya di jalan Jendral Sudirman berada di kota Yogyakarta. Lebih tepatnya berada di Jalan Bintaran Wetan, Yogyakarta. Bagi Anda yang ingin mengunjungi kesana bersama keluarga, Anda dapat membeli harga tiket masuk yang cukup murah dan terjangkau, yaitu IDR 15.000,00

Akhir kata, Museum Jenderal Soedirman dijadikan museum untuk menelisik lebih dalam tentang kemerdekaan, bagaimana perjuangan para pahlawan dalam menghadapi penjajah serta strategi dalam setiap pertempuran. Anda dapat membaca artikel kami lainnya tentang wisata digital dan hotel mewah. Semoga bermanfaat, sampai jumpa

Tinggalkan komentar