Bagi Anda yang memiliki hobi touring maka Anda sudah tidak asing lagi dengan jalur lintas selatan ini. Jalur Lintas Selatan Jawa, atau yang biasa disingkat dengan JLS merupakan sebuah jalan yang membentang di daerah Jawa, tepatnya di sepanjang bagian selatan Pulau Jawa. Jalur ini sering disebut dengan Jalan Petanahan atau Jalan Deandles.
Perlu diketahui, jalan yang dibangun dimasa penjajahan Belanda ini ialah jalur yang menghubungkan antara Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta dan juga Jawa Barat. Di jalur ini Anda dapat mengurangi keringat berlebih dengan berteduh di bawahpepohonan rindang yang beberapa nampak di pinggir jalan.
Daerah Istimewa Yogyakarta
Yogyakarta atau yang biasa disebut dengan Jogja merupakan suatu daerah istimewa yang ada di Negara kita tercinta, Indonesia raya. Disebut istimewa karena daerah ini masih menggunakan tata pemerintahan berbentuk kesultanan yang dipimpin oleh seorang sultan dalam pemerintahan daerahnya.
Jauh sebelum Indonesia merdeka, Jogja menjadi sebuah daerah yang memiliki pemerintahan sendiri bergelar Kasultanan Ngayogyakarta dan juga Kadipaten Pakualaman. Dimana daerah ini merupakan daerah dengan pemerintahan yang mengadopsi sistem kesultanan.
Namun ketika Indonesia telah merdeka, kedua pemerintahan ini (yaitu Kasultanan Ngayogyakarta dan Kadipaten Pakualaman) akhirnya ikut bergabung ke dalam wilayah kesatuan Indonesia dengan aturan khusus yaitu Undang-undang Istimewa yang mana UU ini secara keseluruhan mengatur tata pemerintahan daerahnya.
Mengenal Jalur Lintas Selatan (JLS)
Jalur Lintas Selatan yang berada di wilayah Yogyakarta bisa dibilang cukup panjang, karena panjangnya mencapai 116 kilometer. Jalan lintas ini sebenarnya bagian dari proyek besar pembangunan pansela di Pulau Jawa. Bila dilihat dengan seksama panjang total jalur ini bisa mencapai 1.602,99 kilometer.
Proyek pansela yang ada di Jawa sebenarnya dibagi menjadi beberapa bagian, tersebar di lima provinsi yaitu Banten dengan panjang 175 km, Jawa Barat panjangnya 417 km, Jawa Tengah dengan panjang 211,95 km, DIY dengan panjang 116,07 km dan Jawa Timur yang memiliki panjang 676,82 km.
Ternyata proses pembangunan jalur ini di Jogja telah berlangsung cukup lama, mulai dari tahun 2005. Pembangunan ini cukup mengalami berbagai kendala, salah satunya ialah proses pembangunan lahan yang menelan anggaran sampai bengkak, berkisar satu triliun rupiah, hanya untuk lahan seluas 2.5 juta meter persegi. Sedangkan kebutuhan lahan ialah 3.5 juta meter persegi.
Jalur satu ini menghubungkan beberapa wilayah di pesisir pantai selatan Pulau Jawa. Nantinya jalur ini ditargetkan bisa meningkatkan daya tarik wisatawan mengenai pantai selatan. Proyek ini juga diharapkan dapat menekan kesenjangan pertumbuhan perekonomian dengan pantai utara yang lebih maju.
Jalur Lintas Selatan yang Terkenang
Sesuai namanya, track atau jalur JLS ini kebanyakan melewati pinggir pantai Selatan serta bukit-bukit di Selatan Jawa. Karena itulah tidak heran bila sepanjang Anda melalui jalur ini Anda akan senantiasa diperlihatkan pemandangan memesona, mendebarkan jiwa dan mengguncang raga. Anda juga akan melewat pantai sehingga sangat rekomended bagi Anda yang suka untuk hunting foto alam liar.
Disaat pagi hari udara dingin menyeringai lebar, menelisik tajam hingga masuk dalam tulang. Dari celah bukit serta pegunungan nampak kabut tipis perlahan menerjang jalan bak ombak di penghujung petang. Pada awal perjalanan jalanan masih lebar dan besar, namun selang 20 menit berjalan jalanan mulai menyempit berkelok-kelok tajam, bergelombang seperti kayu lapuk telah usang.
Sekeliling pemandangan terpancar indah menawan, meski ada beberapa yang hanya gersang dan gersang. Meski begitu jalanan tetap menghormati kendaraan yang melaju, karena meski jalan tidak cukup besar untuk menampung dua bus saling bertatapan namun hingga sekarang sedikit sekali kecelakaan yang dapat dikenang.
Museum Karst Indonesia di Pracimantoro
Apabila Anda melalui jalur JLS ini, Anda akan temui sebuah museum antik nan estetik, Museum Karst Indonesia yang berada di Wonogiri, tepatnya di Desa Gebangharjo Kecamatan Pracimantoro Kabupaten Wonogiri, 45 km di selatan kota Wonogiri. Museum ini menceritakan sejarah mengenai karst serta berbagai keunikan goa-goa di Pracimantoro.
Meneruskan perjalanan, Anda akan sampai di Pantai Klayar. Dengan berbagai keindahan alamnya yang menakjubkan membuat siapa saja yang menatapnya tak mampu berkata-kata. Tempatnya yang jauh dari kota membuat tidak banyak pengunjung yang meramaikannya. Meski begitu makanan disini sangatlah terjangkau, terutama menu spesialnya yang khas seafood semua.
Bukit Kapur yang Terbelah
Di sepanjang jalan banyak sekali pemandangan alam memesona nan menyejukkan mata. Hijaunya pepohonan, rindangnya dedaunan menghangatkan suasana. Langit biru cerah bersinar menyilaukan dunia. Tidak lupa bukit kapur yang gagah menjulang tinggi mencakar langit mengitar seperti parit. Bukit kapur ini akan Anda dapati di sepanjang perjalanan menyusuri rute JLS ini.
Maka dari itu Anda bisa mempersiapkan berbagai perbekalan dan segenap peralatan kamera untuk melakukan aksi hunting, berburu foto yang menyihir mata menakjubkan jiwa raga. Karena bila dilihat tidak sedikit paa pengendara yang berhenti sejenak sekedar untuk berfoto bersama, mengenang setiap rangkaian episode yang ada di dunia. Untuk bisa dikenang dan diceritakan kepada anak keturunan.
Akhir kata, Jalur Lintas Selatan atau JLS merupakan jalur rekomended terutama bagi Anda yang menyukai touring mengelilingi dunia serta menikmati pemandangan alam nan memesona. Anda bisa memodifikasi speedometer custom supaya touring semakin menyenangkan. Artikel kami lainnya tentang museum Jenderal Soedirman dan wisata digital Jogja juga dapat menemani waktu senggang Anda. Semoga bermanfaat, sampai jumpa.