Bagi sahabat Antareja Tour yang menyukai mie ayam rasanya akan kurang lengkap jika belum mencicipi Mie Ayam Tumini. Mie ayam yang satu ini memang menjadi incaran wisatawan saat berkunjung ke Jogja. Selain cita rasanya yang khas, harganya yang cukup terjangkau dan jumlahnya yang lumayan banyak untuk setiap porsinya membuat Pelanggannya tidak bosan untuk mencicipi kelezatannya.
Hampir setiap hari Mie Ayam Tumini tidak pernah sepi dari Pelanggan yang berdatangan, baik yang berasal dari wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) maupun yang berasal dari luar DIY. Tidak hanya Pelanggan baru yang mengatakan bahwa Mie Ayam Tumini sangat lezat tetapi Pelanggan lama pun merasakan hal yang sama sehingga tidak bosan Pelanggan lama bahkan yang puluhan tahun berlangganan menyempatkan diri untuk mencicipi kelezatan mie ayam ini.
Kepergian Ibu Tumini
Bagi Pecinta Mie Ayam Tumini mendapatkan kabar duka bahwa Ibu Tumini yang merupakan Pendiri Mie Ayam Tumini telah berpulang kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala tepat pada Jum’at, 7 Februari 2020, pukul 21.30 WIB di salah satu Rumah Sakit Kabupaten Bantul, Provinsi DIY.
Mendiang Ibu Tumini meninggal dunia setelah mengeluhkan sesak napas dan tutup usia pada 63 tahun. Jenazah Almh Ibu Tumini dibawa ke kampung halamannya di Desa Jatiayu, Kecamatan Karangmojo, Kabupaten Gunungkidul, Propinsi DIY. Jenazah dikebumikan di pemakaman umum Sawahan 5 pada Sabtu, 8 Februari 2020, pukul 11.00 WIB.
Mengenal Mie Ayam Tumini
Awalnya Almarhumah Ibu Tumini memiliki usaha toko kelontong, namun usahanya tidak berjalan mulus. Sampai akhirnya Almarhumah merintis usaha mie ayam ini bersama dengan suaminya dengan modal awalnya Beliau dapatkan dari salah satu program Bank swasta pada tahun 1990-an. Almarhumah Ibu Tumini saat merintis usaha mie ayam yang legendaris ini dengan kegigihan dan kerja keras. Semenjak Almarhum Suaminya mengalami kehilangan penglihatan akibat sakit diabetes yang diderita. Saat itu, untuk menghidupi ketiga anaknya peran almarhumah berubah menjadi kepala keluarga.
Tempat yang ditempati sekarang merupakan tempat awal dibuka Mie Ayam Tumini hingga sekarang. Hanya tempat sekarang lebih luas dibandingkan tempat saat awal dibuka. Kini mie ayam yang Beliau rintis itu pun menjadi mie ayam legendari di Yogyakarta dan memiliki banyak penggemar. Almarhumah Ibu Tumini pun pernah menjadi nominasi dalam Perempuan Pencipta Perubahan, Unite For Education (UFE) Sustainability Forum pada 2019 lalu.
Bisnis Mie Ayam Tumini sempat menurun saat suami Ibu Tumini meninggal. Namun Ibu Tumini berhasil mempertahankan bisnis hingga semakin ramai seperti saat ini. Berkembang pesatnya bisnis Mie Ayam Tumini tidak lepas dari ciri khas yang dimilikinya yakni kuah ayam yang kental karena kaldu yang dipakai dari santan yang sudah dimasak. Selain itu, mie yang digunakan adalah mie buatan sendiri sehingga mie selalu dalam keadaan segar setiap hari.
Mie Ayam Tumini Sari Rasa Jati Ayu didirikan oleh Ibu Tumini dan Suaminya. Sekilas dari luar, warung mie ayam ini terlihat biasa. Tetapi ketika melihat jejeran panjang motor dan mobil yang terparkir di depan warung, pasti akan membuat calon pembeli bertanya-tanya apa yang membuat mie ayam ini ramai dikunjungi pembeli. Agar tidak penasaran mending mencicipinya langsung agar bisa merasakan rasa khas dari kelezatan mie ayam ini.
Rasanya yang khas dan lezat yang belum tentu ditemui di warung mie ayam lainnya menjadikan alasan mengapa Mie Ayam Tumini sampai sekarang masih eksis. Mie Ayam Tumini memiliki penampakan khas dengan topping ayam dan kuah kentalnya yang berwarna kecolaktan. Kuah tersebut memiliki cita rasa gurih dan manis, kenyalnya mie berpadu pas dengan manis gurihnya kuah ayam.
Lokasi Mie Ayam Tumini
Mie Ayam Tumini yang bernama lengkap Mie Ayam Tumini Sari Rasa Jati Ayu berlokasi di Jalan Imogiri Timur, No. 187, Kelurahan Giwangan, Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Provinsi DIY. Berada tepat di sebelah utara Terminal Giwangan, jarak dari Malioboro sekitar 4,7 km atau 20 menit menggunakan kendaraan roda empat, dan dari Balai Kota Yogyakarta sekitar 7,1 km atau 15 menit menggunakan kendaraan roda empat.
Harga Mie Ayam Tumini
Harga Mie Ayam Tumini Yogyakarta untuk mie ayam biasa sebesar Rp. 10.000 per porsi, mie ayam ½ biasa sebesar Rp. 8.000 per porsi, sawi ayam sebesar Rp. 10.000 per porsi, mie ayam jumbo sebesar Rp. 14.000 per porsi, dan mie ayam ceker sebesar Rp. 14.000 per porsi. Bagaimana dengan harga mie ayam per porsinya, murah bukan? Apalagi ditambah harga air minum sebesar Rp. 3.000 untuk es teh, teh hangat, es jeruk, dan jeruk hangat. Cukup menyediakan uang Rp. 20.000 maka Anda sudah bisa mencicipi lezatnya mie ayam yang satu ini, ditambah kesegaran es teh atau es jeruk sebagai pelengkap dahaga.
Waktu Buka Mie Ayam Tumini
Mie Ayam Tumini buka setiap hari Senin s/d Ahad, Pukul 10.00 s/d 17.00 WIB. Selama 7 Jam mie ayam yang terjual rata-rata 700 porsi per hari atau 100 porsi per jam, jumlah tersebut terbilang bukan sedikit untuk ukuran warung yang kecil ini. Bagi Anda yang penasaran dengan kelezatan mie ayam yang satu ini, baiknya datanglah ketika siang hari sekitar pukul 12.00 s/d 14.00 agar tidak kehabisan.
Momen yang paling tepat untuk makan Mie Ayam Tumini Jogja saat pagi hari setelah melihat indahnya pemandangan negeri diatas awan dan matahari terbit (sunrise) di Kebun Buah Mangunan. Atau menjelang sore hari sebelum melihat matahari terbenam (sunrise) di Puncak Paralayang Watugupit. Pas buat Anda yang suka berwisata sambil mencicipi Kuliner Jogja.