Klitih merupakan salah satu fenomena yang cukup umum terjadi di kalangan remaja Yogyakarta. Klitih adalah kegiatan yang melibatkan sekelompok remaja bergerombol yang melakukan aksi berbahaya di jalanan menggunakan berbagai macam alat sebagai senjata. Ada banyak penyebab klitih yang melatarbelakanginya, mulai dari faktor lingkungan hingga ekonomi.
Meskipun dinilai sebagai kegiatan yang tidak bermanfaat dan sangat berbahaya, nyatanya klitih masih banyak diminati oleh para remaja di Yogyakarta. Entah untuk tujuan apa, para sekelompok remaja senang melakukan aksi membahayakan tersebut di jalanan.
Apa itu Klitih?
Klitih termasuk kejahatan kriminal jalanan yang sering terjadi di Yogyakarta. Belakangan ini klitih kembali menjadi sorotan dan ramai diperbincangkan di media sosial. Pada awalnya pengertian klitih sebenarnya tidak merujuk pada perbuatan kriminal atau tindak kejahatan.
Seorang sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) yaitu Arie Sugito menuturkan istilah klitih sebenarnya adalah suatu kegiatan atau aktivitas di luar rumah yang dilakukan di malam hari dengan tujuan untuk menghilangkan kepenatan. Namun istilah klitih kini telah mengalami pergeseran makna pada hal negatif yaitu tindakan anarkis dan kriminalitas.
Tak hanya itu saja beberapa kasus klitih yang ditemukan di Yogyakarta justru kebanyakan dilakukan oleh para remaja. Dari sinilah klitih perlahan mengalami pergeseran makna kepada hal negatif ketika diidentikkan dengan aktivitas, entah itu dengan berbagai tujuan dan alasan yang tidak jelas.
Klitih juga termasuk salah satu bentuk disorientasi pada remaja. Misalnya remaja yang memiliki permasalahan di keluarganya, memiliki beban di sekolah atau mendapat stigma buruk di komunitas atau di lingkungannya.
Penyebab Klitih yang Harus Diwaspadai
Berikut adalah beberapa penyebab klitih yang dilakukan oleh para remaja, yaitu:
1. Tradisi Budaya dan Pengaruh Lingkungan Sosial
Salah satu penyebab utama dari klitih adalah tradisi budaya dan pengaruh lingkungan sosial di Yogyakarta. Klitih dianggap sebagai salah satu bagian dari kegiatan yang diwariskan secara turun-temurun di Yogyakarta.
Bahkan remaja yang tinggal di daerah pedesaan pun seringkali terpengaruh oleh norma sosial yang menganggap bahwa klitih adalah kegiatan yang bertujuan untuk menguji kekuatan dan keberanian mereka.
2. Sensasi dan Kesenangan
Bagi sebagian remaja klitih bisa memberikan kesenangan atau sensasi yang mereka cari. Mereka merasa bisa terlibat dalam sebuah aksi yang membahayakan dan bisa merasakan adrenalin yang tinggi dengan berpartisipasi dalam kegiatan klitih ini.
Rasa keingintahuan dan penasaran mereka untuk merasakan sensasi yang berbeda inilah yang mendorong remaja akhirnya bisa terlibat dalam kegiatan yang membahayakan tersebut.
3. Identitas Kelompok dan Rasa Pemberontakan
Penyebab klitih lainnya yaitu remaja banyak yang terlibat melakukan aksi ini sebagai bentuk pemberontakan atau sebagai pencarian identitas sebagian kelompok. Mereka ingin menunjukkan kepada teman-teman sebaya atau kelompok lain bahwa mereka mempunyai kekuatan dan keberanian dengan terlibat dalam kegiatan tersebut.
4. Kurangnya Edukasi dan Pengawasan
Beberapa remaja yang mengikuti aksi klitih ini merupakan remaja yang tidak mendapatkan pengawasan atau perhatian dari orang di lingkungan sekitarnya. Mereka kurang mendapat pengawasan dan pendidikan dari orang tua ataupun guru sehingga mereka lebih mudah terlibat dalam pergaulan yang berbahaya seperti klitih.
Selain itu kurangnya pengetahuan tentang konsekuensi dan bahaya dari klitih juga ikut berkontribusi terhadap keikutsertaan remaja pada kegiatan tersebut.
5. Faktor Ekonomi
Selanjutnya faktor ekonomi juga menjadi salah satu penyebab klitih remaja di Yogyakarta. Beberapa sekelompok remaja mungkin terlibat dalam kegiatan klitih ini sebagai bentuk pemenuhan untuk kebutuhan ekonomi mereka.
Mereka mungkin melihat klitih sebagai kesempatan untuk mendapatkan banyak uang dengan menjadi petarung. Karena dalam beberapa kasus, kegiatan ini dijadikan sebagai ajang taruhan oleh beberapa pihak.
6. Kurangnya Alternatif Hiburan yang Sehat
Bagi mereka yang tinggal di daerah pedesaan atau kawasan yang terisolir melakukan klitih ini karena kurangnya alternatif hiburan. pada akhirnya klitih menjadi pilihan yang mudah diakses dan menarik ketika alternatif hiburan terbatas. Remaja cenderung mencari aktivitas yang tersedia di sekitar mereka termasuk klitih.
Tips Menghindari Klitih
Klitih atau aksi pengeroyokan adalah tindakan kekerasan atau kriminalitas yang mengancam kenyamanan dan keamanan seseorang. Klitih umumnya terjadi di Yogyakarta, dan hampir di semua tempat bisa terjadi aksi tersebut.
Untuk menghindari aksi klitih tersebut, ada beberapa tips yang mungkin bisa membantu Anda yaitu:
1. Tetap Waspada
Salah satu kunci untuk menghindari klitih adalah menjaga kewaspadaan dengan memperhatikan sekitar Anda terutama di tempat yang dianggap rawan terjadi klitih tersebut. Selain itu perhatikan setiap gerak-gerik orang di sekitar Anda dan tetap waspada apabila terdapat tanda-tanda ancaman atau situasi yang mencurigakan
2. Hindari Tempat Sepi
Tempat yang sepi atau terpencil seringkali menjadi sasaran atau tempat yang banyak terjadi klitih atau aksi pengeroyokan. Demi keamanan kenyamanan hindari jalan yang gelap atau terisolasi terutama di malam hari. Sebaiknya cari rute alternatif yang lebih aman atau Anda bisa bepergian bersama dengan teman.
3. Kenali Lingkungan Sekitar
Bagi Anda yang baru pertama kali berada di Yogyakarta penting sekali untuk mengenali lingkungan di sekitar Anda. Ketahui daerah atau tempat mana saja yang seringkali terjadi aksi klitih tersebut dan hindari melewati jalur tersebut jika memungkinkan.
4. Gunakan Transportasi Resmi
Jika ingin berpergian di ke Yogyakarta di malam hari sebaiknya gunakan transportasi resmi. Untuk menghindari klitih sebaiknya jangan menaiki kendaraan pribadi yang tidak memiliki identitas resmi atau menumpang kendaraan orang yang tidak dikenal.
Selain itu pastikan juga untuk memberikan informasi perjalanan kepada teman atau keluarga sehingga saat Anda bepergian mereka tahu tentang keberadaan anda.
Meski terkenal dengan aksi berbahaya tersebut, nyatanya Yogyakarta masih menjadi salah satu kota yang menarik, kota yang nyaman dan aman untuk dikunjungi. Banyak orang datang ke Yogyakarta dengan berbagai tujuan seperti untuk berwisata hingga melanjutkan pendidikan.
Untuk mencari solusi yang tepat dalam mengatasi fenomena klitih tersebut, pemerintah dan masyarakat sekitar harus melakukan berbagai upaya dan langkah yang nyata. Edukasi yang lebih baik tentang konsekuensi atau bahaya klitih juga perlu dilakukan kepada remaja baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga.
Pemerintah juga perlu menelusuri apa saja yang menjadi penyebab klitih sebenarnya. Dengan mengetahui penyebabnya, tentu pemerintah bersama masyarakat bisa mengambil langkah yang tepat untuk menghentikan aksi berbahaya tersebut. Dengan langkah-langkah yang tepat diharapkan bisa mengurangi aksi remaja tersebut dan bisa menciptakan lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman bagi pendatang maupun penduduk lokal.
Untuk mengetahui informasi menarik lainnya seputar wisata atau bagi Anda yang sedang mencari paket wisata di Yogyakarta, Anda berada di tempat yang tepat.