Jogja berhati nyaman adalah slogan yang melekat pada kota yang dipimpin Sultan Hamengkubuwono ini, yang berarti nyaman, aman, tentram, dan bersih.
Mengapa sampai ada sebutan tersebut lantaran kota ini adalah penggoda ulung yang dapat memikat siapa saja untuk datang berkunjung.
Sementara bagi warga setempatnya, julukan itu muncul dikarenakan para warga kerasan dan membuat mereka enggan beranjak pergi.
Inilah Alasan Mengapa Julukan Jogja Berhati Nyaman Ada
Jarang ada yang membicarakan hal negatif tentang Jogja, rata-rata adalah kesan yang baik malah terekam di kepala setiap orang yang pernah berkunjung ke Jogja.
Sebenarnya apa yang membuat Jogja layak disebut sebagai kota yang berhati nyaman? Berikut adalah alasannya:
1. Keramahan dan Kesederhanaan Warganya
Kesan pertama yang akan Anda rasakan saat berkunjung ke Jogja adalah keramahan warga setempatnya.
Siapa yang tidak menyukai keramahan? Apalagi jika keramahan itu disandingkan dengan kesederhanaan?
Sampai saat ini Jogja tidak berubah, masih menyuguhkan keramahan dan kesederhanaan seperti yang Anda kenal dulu.
2. Seni dan Budayanya
Di tengah gempuran budaya asing yang terus menyusup masuk, Jogja tidak menyerah untuk mempertahankan seni dan budayanya.
Seni dan budaya Jogja tampak seperti identitas dan kepribadian kota Jogja sendiri, yang tidak akan tergerus oleh zaman.
3. Rumah Bagi Pelajar
Sekolah dan universitas terkemuka seperti berkumpul menjadi satu di kota ini.
Membuat setiap tahunnya, ada ribuan siswa dan mahasiswa yang datang berbondong-bondong untuk menimba ilmu di Jogja.
Jogja menjadi rumah yang mendewasakan bagi siswa dan mahasiswa.
4. Mistis Tapi Romantis
Kental akan mistis, seperti halnya mitos tentang ratu pantai selatan, namun Jogja bisa tetap hadir dalam rupa romantis.
Meski mitos tentang ratu pantai selatan terkesan seram, tapi bukankah tetap indah?
5. Serba Murah
Menjadi kota pelajar selama berpuluh tahun, membuat Jogja lekat akan biaya hidup yang murah, sebab disesuaikan dengan kantong pelajar. Jogja menjadi rumah bagi mereka yang hanya memiliki uang pas-pasan.
Kalau perut lapar, Anda bisa melipir untuk membeli nasi kucing di warung burjo atau di angkringan, atau mie instan di tempat-tempat nongkrong. Sangat khas pelajar sekali, bukan?
Pelajar zaman now, pasti juga suka nongkrong, ada informasi Café Jogja yang bagus buat nongkrong.
Tidak ada yang perlu dikhawatirkan saat tinggal di Jogja, sebab satuan ribuan rupiah saja sudah dapat membuat perut kenyang.
6. Surga Kuliner
Jogja menjadi pusat kuliner yang serba ada, mulai dari makanan yang manis, asin, dan pedas.
Jogja cocok dijadikan sebagai tempat pelabuhan kalau Anda sedang merasa rindu dengan kuliner kampung halaman, sebab Jogja juga banyak menyajikan kuliner nusantara.
Jadi, Jogja tidak melulu hadir dengan balutan makanan manis seperti gudeg dan bakpia yang menjadi khasnya, melainkan juga makanan-makanan lain yang serba ada.
7. Santai
Jika Anda adalah warga setempat Jogja, atau pernah singgah cukup lama di kota tersebut, pasti Anda akan setuju jika Jogja cocok dijuluki sebagai kota santai.
Bukan tanpa alasan, irama kehidupan di Jogja memang berlangsung tanpa terburu-buru, melainkan santai dan tenang, namun tetap pasti.
Anda tidak harus bermacet-macetan, sebab lalu lintas Jogja biasanya lebih lengang dari kota-kota lain, kecuali pada hari-hari tertentu.
8. Gudangnya Tempat Menarik
Setiap sudut Jogja itu mempesona, dengan bermacam tempat menarik dan unik yang mengungkungnya.
Ada puluhan candi, pantai, goa, hingga wisata sejarah lainnya yang menyebar di seluruh penjuru kota.
Mulai dari yang paling terkenal yakni Malioboro, Museum Kraton Jogja, Pantai Parang Tritis, Taman Sari, Candi Borobudur, dan masih banyak lainnya. Destinasi wisata yang menarik sekaligus bersih. Anda akan selalu menemukan tempat sampah stainless 3 in 1 di pinggiran Jalan Malioboro dan destinasi lainnya.
Maka wajar jika selain dijuluki sebagai kota pelajar, kota kuliner, Jogja juga disebut sebagai kota wisata.
Tampaknya, dari list tempat wisata Anda, Jogja kemungkinan besar akan selalu turut masuk di urutan nomornya.
9. Fotogenik
Memiliki berbagai tempat menarik membuat Jogja juga menjadi kota yang fotogenik. Keindahan Jogja tidak pernah berubah sejak dulu.
10. Rumah bagi Si Kreatif, Hiperaktif, hingga Si Pasif
Di Jogja, segala macam manusia diterima. Mulai dari mereka yang kreatif menciptakan sesuatu, kemudian hiperaktif yang tidak bisa diam tenang, hingga mereka yang tidak aktif sama sekali.
Mereka akan diberi tempat yang nyaman, layak, dan setara. Segala macam pekerjaan juga ada di tempat ini. Menjadi kota wisata membuat Jogja membutuhkan sumber daya manusia untuk bekerja lebih banyak daripada kota lain.
Jogja tidak pernah menjuluki dirinya sendiri sebagai rumah, melainkan kita sendirilah yang memilihnya menjadi rumah.
Jogja Tetap Jadi Tempat yang Nyaman Bagi Wisatawan
Saat ini, setiap sudut kota Jogja banyak dikuasai oleh petak-petak warung burjo dan gerobak-gerobak angkringan, berderet seperti jamur. Sementara dalam aktivitas kesehariannya, penduduk setempat masih lebih senang berjalan kaki atau menggunakan transportasi umum seperti becak atau andong.
Tapi, berbicara tentang slogan ‘Jogja berhati nyaman’, di tahun 2023 saat ini, masihkah slogan tersebut disandang pada kota ini? Tahun 2022 dan 2023, ada beberapa tragedi yang tidak menyenangkan, sempat viral kasus-kasus yang tidak diinginkan, mungin membuat sebagian kalangan sedikit terganggu.
Tapi jika yang lebih dikedepankan bukan soal peristiwa yang dilakukan anak muda, seperti yang diberitakan, terlepas dari itu semua Jogja masih menyisakan kenangan yang menyenangkan.
Mengingat beberapa tahun terakhir banyak yang sudah terjadi di kota itu. Namun terlepas dari kenyataan yang ada, Jogja masih berhati nyaman di hati kalian, bukan? Semoga begitu, ya.
Tempat wisata masih ramai jadi serbuan warga, terutama warga dari kota lain. Makanan yang disajikan, seperti gudeg, juga tetap dihati para penikmatnya. Blangkon, pakaian adat yang masih sering dikenakan masyarakat luar selain Jogja. Itulah alasan mengapa Jogja layak menyandang slogan Jogja berhati nyaman.