Keberadaan Yogyakarta International Airport YIA tentu bukan sesuatu yang berlebihan. Mengingat Yogyakarta merupakan salah satu kota istimewaa dengan destinasi wisata terbaik yang ada di Indonesia. Terdapat banyak sekali obyek dan jenis wisata di seluruh wilayah Yogyakarta. Mulai dari obyek wisata alam, pantai, budaya, kuliner dan edukasi.
Selain itu, keberadaan fasilitas-fasilitas umum seperti paket wisata jogja, penginapan termasuk transportasi yang memadai menjadikan kenyamanan kepada para pengunjung untuk mengunjungi Yogyakarta. Salah satu jenis transportasi yang biasa digunakan oleh wisatawan untuk mengunjungi Yogyakarta adalah transportasi udara.
Latar Belakang Pembangunan YIA
Sebelum YIA, sebetulnya sudah ada bandara Adisutjipto. Bandar Udara Adisutjipto ini merupakan Bandar Udara militer yang menjadi saksi sejarah perjuangan Indonesia membangun kekuatan militernya. Keberadaan Bandar Udara Adisutjipto memang diprioritaskan untuk militer pada awalnya, meskipun kemudian hari menjadi Bandar Udara yang melayani penerbangan sipil.
Hanya saja berdasarkan beberapa pertimbangan oleh pemerintah setempat dibangunlah New Yogyakarta International Airport YIA yang berlokasi di salah satu Kabupaten di Yogyakarta. Tepatnya Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.
New Yogyakarta International Airport YIA memang menjadi salah satu pertimbangan karena Yogyakarta sebagai destinasi wisata mendapat kunjungan baik wisatawan lokal maupun mancanegara yang tidak sedikit. Oleh karenanya, Bandar Udara baru ini bisa menjadi salah satu bagian penting dalam upaya peningkatan pelayanan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ketika beroperasi setelah selesainya proses pembangunan New Yogyakarta International Airport ini, diharapakan Bandar Udara ini bisa mengakomodir lebih banyak lagi lalu lintas udara yang terbilang padat yang ada di Bandar Udara Adisutjipto yang notabene tidak begitu besar untuk melayani penerbangan sipil domestik dan internasional selama ini.
Pada tahun 2016 saja , tercatat bahwa lalu lintas penumpang yang ada di Bandar Udara Adisutjipto sebanyak hampir 8 juta penumpang. Dengan pembangunan New Yogyakarta International Airport pada tahap awal operasinya yang ditargetkan maret 2019 bisa menampung hingga 10 – 15 juta penumpang per tahun.
Wajah Pembangunan Yogyakarta International Airport
Yogyakarta International Airport berdiri di tanah seluas 600 hektar dan diperkirakan menelan biaya 6 hingga 9 triliun rupiah. Bandara tersebut akan memiliki terminal seluas 106.500 meter persegi dengan kapasitas 10 juta penumpang per tahun. Selain itu, bandar udara tersebut diperkirakan bakal memiliki hanggar seluas 371.125 meter persegi yang direncanakan bakal sanggup menampung hingga sebanyak 28 unit pesawat.
Menurut perhitungan, pembangunan Bandar Udara ini membutuhkan pembebasan lahan yang saat ini telah merugikan sebanyak 2.700 kepala keluarga yang berada di lokasi pembangunan. Oleh karenanya dampak yang terjadi juga tidak sedikit seperti dampak sosial, lingkungan bahkan hingga hilangnya situs bersejarah.
Komnas HAM menilai penanganan warga di area konflik NYIA tergolong baik dibanding dengan konflik di banyak daerah lain dengan tingkat konflik lebih kompleks. Di sisi lain, Komnas HAM memberi catatan buruk pada proses pengosongan lahan bakal NYIA. Komnas HAM menilai ada pelanggaran HAM yang terjadi dan tidak perlu dilakukan dalam pengosongan lahan yang ditempati warga.
YIA Sebagai Sarana Transportasi Sekaligus Sarana Rekreasi
Bandara YIA yang terletak di Kabupaten Kulonprogo bukanlah sebuah masalah. Meski bukan di pusat kota, untuk menuju kesana saat ini juga semakin mudah. Selain bisa ditempuh dengan kendaraan pribadi atau dari jasa sewa Elf Jogja, dalam waktu dekat juga akan dioperasikan kereta khusus untuk menuju ke sana.
Rekreasi adalah bagian dari kebutuhan hidup manusia. Manusia yang dibekali emosi dan perasaan tidak sekedar hanya membutuhkan pangan, sandang dan papan. Namun terkadang mereka juga membutuhkan rekreasi sebagai refreshing hingga pelepas penat dan kejenuhan.
Kota Jogja sebagai kota wisata sebenarnya tidak pernah kekurangan destinasi wisata sebagai tempat rekreasi. Disana anda dapat menukan beragam destinasi dari wisata laut hingga gunung. Dari wisata sejarah hingga religi. Bahkan saat ini semakin banyak destinasi desa wisata yang semakin bermunculan.
Termasuk daerah Kulonprogo sendiri sebenarnya juga merupakan Kabupaten dengan begitu banyak destinasi wisata. Baik wisata alam seperti Taman Sungai Mudal hingga Pantai Congot. Potensi wisata disana masih terus dikembangan sehingga akan lebih dikenal baik wisatawan domestik ataupun mancanegara.
Tetapi manusia yang memiliki jiwa penasaran dan suka mencari sensasi baru tidak akan puas dengan deretan destinasi wisata yang ada. Sehingga setelah bosan dengan yang satu akan cenderung dengan yang lainnya. Sehingga banyak sekarang masyarakat yang mulai mencari alternatif wisata lain seperti wisata kuliner seperti gudeg.
Terlebih wisata dengan biaya murah juga memiliki panggung tersendiri. Berwisata tujuan utamanya adalah mencari hiburan dan melepas penat. Tentu berwisata dengan biaya mahal akan menjadikan beban tersendiri bagi mereka yang pas-pasan.
Kehadiran Bandara YIA Kulonprogo dengan arsitek yang menawan bisa menjadi alternatif bagi mereka yang membutuhkan tempat rekreasi murah. Karena walaupun hanya calon penumpang yang boleh masuk dalam ruang tunggu, bagian luar pun memiliki pesona tersendiri.
Bandara YIA dan Arsitekturnya yang Menawan
Banadara YIA berdiri di atas lahan seluas 600 hektar dengan memakan biaya pembangunan sekitar 11 triliun rupiah. Terminal yang dimiliki memiliki luas sekitar 210.000 meter persegi yang mampu menampung hingga 20 juta penumpang pertahun. Sedangkan hanggarnya seluas 371.125 meter persegi. Maka tidak mengherankan bukan jika pesawat besar seperti B777 bisa leluasa keluar masuk?
Bahkan belum lama ini pesawat cargo Antonov yang diklaim sebagai salah satu pesawat terbesar di dunia bisa mendarat dengan mudah di bandara ini. Dengan demikian jika banyak pihak yang menyatakan bahwa NYIA adalah bandara terbaik di Indonesia sepertinya tidak berlebihan.
Hal lain yang menambah nilai lebih dan pendukung adalah desain bangunan yang megah dan menawan. Dari memiliki underpass sebagai akses lalu lintas hingga ornament yang menawan membuat sipapun betah berada disana.
Bahan bangunan dan kontruksi bangunan pun tidak diragukan lagi. Terlebih penggunaan eskavator serta lif sebagai penambah nilai lebih pada bandara ini. Pengunjung akan semakin dimudahkan ketika bepergian dengan pesawat terbang.
Dan jika anda memasuki area dalam akan menemukan berbagai macam dekorasi yang kental dengan budaya Jogja. Dari tamansari hingga pewayangan. Selain itu anda akan menemukan Galeri UMKM Pasar Kotagedhe di area tunggu. Meskipun dalam galeri tersebut belum terpajang souvenir keramik, namun berbagai belanjaan lain dapat anda jumpai.
Sampai saat ini UMKM yang bergabung dengan galeri tersebut sudah mencapai angka 600 peserta. Tidak menutup kemungkinan jumlah tersebut akan bertambah. Karena galeri tersebut berdiri di atas lahan seluas 1.513 meter persegi, maka tidak menutup kemungkinan untuk terjadi penambahan.
Dengan berbagai fasilitas yang didukung dengan desain arseitek yang menawan, maka bandara YIA bisa memiliki fungsi ganda. Dari yang sebatas tempat penyedia sarana transportasi, juga bisa sebagai sarana rekreasi. Terlebih viem alam Kulonprogo mendukung untuk hal tersebut. Sudahkah anda kesana?
Demikian informasi mengenai New Yogyakarta International Airport. Semoga berbagai pihak yang terlibat dalam pembangunan ataupun yang terkena dampak pembangunan bisa segera menyelesaikan urusannya dengan tidak merugikan pihak manapun. Semoga ulasan ini bermanfaat dan simak ulasan lainnya mengenai informasi dan tips wisata di halaman kami. Semoga bermanfaat, salam hangat dari Antareja Tour Jogja.